Keluarga Sakinah

Mari Bersama-sama Kita Wujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rohmah

18 April 2008

Jalan-jalan

Bismillahirrohmanirrohim
8 Desember 2008, Hari kedelapan Faris menghirup udara bumi
Sejak masih di rumah sakit, abi dah di sms temennya, suruh cepet2 berangkat ke Sampit, karena dah kelamaan ijinnya. Awalnya abi mau pulang tanggal 7 desember, sekalian ambil cuti panjang, Idul Adha, Natal dan tahun baru. Berhubung Umi dah mulai bukaan 1 sejak tanggal 22 november, jadilah abi pulang tgl 23, ijin dari kantor, sampai waktu yang belum jelas. Banyak yang heran dan bertanya2, ijin kok lama banget?
Setelah dipertimbangkan masak2 dan minta masukan dari sana-sini, akhirnya abi memutuskan untuk berangkat tgl 9. Sebenarnya abi belum tega meninggalkan umi dan aku, tapi demi tugas dan amanah, abi rela berangkat, toh dirumah ada mbah kakung, mbah uti, mbah mi dan bulek ela yang menemani. Mbah roko rayi juga nggak jauh rumahnya.
Eh iya, sejak masih di rumah sakit, tamu yang menjengukku banyak lhooo, apalagi setelah pulang ke rumah, nggak bisa dihitung deh. Seneng sih, itu berarti banyak yang perhatian padaku, serta menunggu-nunggu kelahiranku, hehehe. Pas tanggal 7, di hari aku dipotongkan 2 ekor kambing sebagai aqeqah, tamu yang hadir lebih dari 100 orang. Sampai2 umi kecapean.
Tanggal 8 pagi, abi menimbangkan rambutku, agar bisa diukur, berapa uang yang harus dikeluarkan sebagai sedekah. Sementara itu, umi dipijit ama mbah genuk, karena kecapean kemaren.
Ba'da dhuhur, abi mengajak umi, aku, kakak farah dan kakak fero jalan2. Tadinya cuma mau ke Ngadirejo atau Parakan. Setelah sampai Parakan, dan membelikan anting2 dan kalung untuk umi, abi mengajakku jalan2 ke kebun teh, di Tambi, kabupaten Wonosobo.
Subhanalloh, udaranya segar sekali. Sejauh mata memandang terlihat hamparan pepohonan teh, bagaikan permadani hijau yang sangat luas. Di sebelah kanan jalan gunung sindoro, sebelah kiri gunung sumbing. Kakak farah fero senang sekali, mereka menyanyikan lagu naek naek ke puncak gunung. Aku juga senang, makanya aku nggak rewel, tidur terus dipangkuan umi. Oh ya, aku sempat terbangun waktu sampai parakan, karena popokku basah dan kotor kena pup, padahal umi nggak membawa popok ganti, akhirnya popokku dilepas, ditutup pake bedong dan pembungkus, nenen sebentar, lalu akupun tidur lagi.
Pulangnya kami mampir beli mie ayam wortel&bayam di Ngadirejo, sekalian beli pisau cukur, untuk membersihkan sisa rambut di kepalaku. Waktu abi mau markir mobil, nggak sengaja nyenggol motor, jadilah sore itu kami berurusan dengan pemilik motor, untuk selanjutnya menserviskannya. Ternyata pemilik bengkelnya temennya umi, jadi motornya kami titipkan aja kedia, nanti kalau sudah selesai biar dia datang kerumah minta uangnya.
Sampai rumah, udah ada beberapa tamu yang telah menunggu cukup lama. Mereka bertanya, kami darimana? dikiranya habis kontrol ke RS, ternyata cuma jalan2. Mereka heran, bayi seumuranku kok dah diajak pergi jauh. Memang di tempatku, nggak lazim bayi diajak jalan2. Jadilah aku bayi umur 8 hari pertama di daerahku, yang diajak jalan2 ke kebun teh. Alhamdulillah aku kuat, nggak sakit, abi&umiku juga senang.
Besoknya abi berangkat ke sampit. Suasana haru menyelimuti keberangkatan abi, umi aja sampai nangis melepas keberangkatan abi, mbah rayi juga tampak berkaca-kaca menahan tangis. Tapi aku nggak nangis, digendong mbah uti, lagian emang aku belum tau sih, hehehe

Tidak ada komentar: