Keluarga Sakinah

Mari Bersama-sama Kita Wujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rohmah

21 Agustus 2008

Ummi Belajar Masak

Bismillahirrohmanirrohim
Ceritanya nih, umi belajar masak…………
Dulu kala, waktu masih SMP, mbak min (kakak perempuanku) kuliah di Akademi Gizi Depkes Semarang (AKZI). Dalam rangka mempraktekkan ilmu-ilmunya di rumah, Ibu membelikan oven, loyang, mixer, dan sebagainya. Jadilah mbak dan seorang tetangga praktek masak. Aku yang saat itu masih SMP, nggak mau ketinggalan, ikut bersibuuk2 ria di dapur.
Saat itu kami membikin Kue Ku, Bolu Kukus, Bolu Ban (Bolu yang yang dipanggang langsung di atas api, dengan menggunakan loyang tulban tebal) dan roti kacang.
Saat itu kami nggak punya cetakan bolu kukus, mau minjam tetangga sedang kepake, akhirnya dapat pinjaman,tapi Cuma sedikit, berhubung kami butuhnya lumayan banyak, Bapak berbaik hati membuatkan kami cetakan bolu kukus, tau dari apa? Dari seng bekas iklan (. Seng dipotong2, dibentuk, dilupangi pake pelubang kertas, dan bawahnya diikat pake kawat. Bapakku emang kreatif, Matur Nuwun nggih Pak.
Mulai SMA, aku kenal dengan sorang teman yang dia dan ibunya pinter masak, namanya Lia. Saat itu aku terkagum-kagum melihat kue-kue kering buatannya. Menjelang lebaran, aku sempatkan diri maen kerumahnya untuk melihat dia dan ibunya masak. Sore itu mereka membuat nastar dan kastengel.
Lulus SMA aku melanjutkan kuliah di UNNES, jurusan Teknik Elektro, meski demikian aku tetap tertarik dengan dunia masak memasak. Ada beberapa teman kosku yang anak tata boga, jadi masih bisa melihat mereka masak. Ada Rina yang suka bikin omelet, Eli yang bikin kue keju dan coklat, nikmah yang bikin pizza, mbak Kamtini yang bikin dadar gulung, donat, cheese stik, dan parahnnya, ada mbak saptorini yang bikin bakso ulat, sebagai bahan lomba.
Di rumah, bikin kuenya Cuma kalau lebaran, itu aja nggak pasti, karena kesibukannya, Mae (aku memanggil ibu) lebih suka beli kue jadi. Pernah suatu kali, kami mau bikin nastar, kebetulan saat itu mbak min udah hamil besar, setelah selesai mengocok adonan, mbakmin merasa sudah ada darah yang keluar, sebagai tanda jabang bayi akan segera hadir. Akhirnya adonan ditinggalkan begitu aja, dicetakin udah susah, mana udah malam lagi, akhirnya adonan itu kutuang ke dalam loyang dan kuoven semuanya. Hasilnya jadi aneh.
Lama nggak dipake, mixer dipinjam saudara, ada acara di rumahnya, buat ngocok adonan bolu kukus. Berhubung yang make orang banyak dan tidak terkontrol, pas sudah dikembalikan, dan aku mau make, ternyata mixernya rusak. Diperbaiki sudah gak bisa. Ya udah, sejak saat itu aku nggak pernah bikin-bikin kue lagi.
16 bulan usia pernikahanku. Nggak sekalipun aku masak kue, secara, kami nggak punya peralatan bikin kue sama sekali. Pernah beli bahan es krim instant, kukocok pake kocokan kawat, yang kami beli saat aku masih hamil. Bulan Juni, aku baca2 resep di blog orang2, aduhh jadi pengen banget masak nih. Pertamanya dibelikan wajan Teflon, kami bikin martabak manis. Awalnya sukses, tapi keda,ketiga dst kok gagal terus ya. Bermodal nekat, aku beli bahan2 kue di Super Market, saat itu aku pengen bikin brownis kukus, resepnya Ny.Liem. Saat itu pikirnya, nggak papa deh pake kocokan kawat, yang penting keinginanku kesampaian.
Ternyata eh ternyata, suamiku tercinta nggak tega, akhirnya waktu ke SPM dan aku melihat2 Mixer lagi, langsung disuruh beli, dibayarin suami. Makasih abi……duh seneng banget aku. Mana setelah itu bikin brownisnya sukses lagi. Alhamdulillah, tambah disayang suami deh :P
Awal Juli suami ada pelatihan di Banjarmasin, seminggu. Mulanya aku dan faris mau pulang ke Jawa dulu, tapi berhubung liburan sekolah dan harga tiket pesawat melambung tinggi, akhirnya nggak jadi. Sebagai gantinya, aku akan dibelikan oven listrik oleh suamiku. Sampai SPM, liat2 barang, minta penjaga mengecek oven, eits, ternyata uangnya kurang, huaaaaa xixiixi gagal deh dapat oven malam itu. Sabarrrrrrrrr
Begitu suami berangkat, siangnya aku bikin Bolu Mambo, resepnya Mbak Fatmah Bahalwan, agak bantat. Dua hari kemudian bikin bolu kukus resepnya mbak Lisa Basuki, saat detik2 terakhir, pas mixer mau dimatikan, eh, mati duluan, yahhhhh ajal menjemput mixerku.
Setelah abi pulang, dibawa ke tukang servis elektronik, katanya kumparannya putus, akhirnya Cuma bisa dipake 3, dari yang semula 5 kecepatan. Tapi lumayan kok, Cuma bayar 10ribu, dan bisa kugunakan untuk bikin brownis kukus dan pudding chipolata.
Resep - resep yang kuceritakan menyusul yah, dan ngantuk nih.