Keluarga Sakinah

Mari Bersama-sama Kita Wujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rohmah

22 Juli 2008

Ngenyot Jempol

Bismillahirrohmanirrohim
Sejak umur 2 bulan, faris mulai terpesona dengan tangannya. Faris suka skali mengamati kedua tangannya, dan mungkin baru menyadari kalau ternyata tangannya bisa bergerak kalau dia mau menggerakkannya.
Seminggu kemudian faris mulai mencoba mendekatkan tanggannya ke mulut. Takut jadi keterusan ngempong jempol, umi selalu mencoba menarik tangan faris, dan mengalihkannya ke objek lain. Usaha ini tidak selamanya berhasil, karena kadang faris nggak mau, jadi nangis deh.
Umi membungkus tangan faris pake sarung tangan, awalnya berhasil, faris bisa seharian nggak memasukkan tangannya ke mulut. Memasuki hari ke 3, faris mulai tahu, meskipun di bungkus, jari-jari itu tetap ada. Jadilah faris memasukkan tangan plus sarungnya ke mulut.
Awalnya, faris memasukkan semua jarinya ke mulut. Sembarang, pokoknya semuanya enak, bisa kanan, kiri, telunjuk, jempol, bahkan kadang seluruh tangan. Lama-lama mulai pilih-pilih. Kalau miring kiri, telunjuk atau jempol tangan kanan yang diemut, begitu juga sebaliknya. Akhirnya faris menemukan jempol favoritnya, yaitu jempol tangan kiri.
Semua saudara abi umi menyarankan untuk menghentikan kebiasaan itu sebelum terlambat, karena tidak baik untuk pertumbuhan gigi, jempol maupun mulutnya. Apalagi kalau sudah jadi hobi, susah menghentikannya. Ada sepupu abi yang baru berhenti ngenyot jempol setelah kelas 1 SMP.
Kadang ngga tega melihat faris nangis karena nggak boleh ngenyot jempol, tapi ini untuk kebaikannya juga kan? Beberapa cara mengalihkan perhatian dari aktifitas ngenyot jempol yang pernah abiumi coba adalah :
Segera menyusui faris begitu mulai ngenyot jempol. Kalau bangun tidur nggak ketahuan, faris nggak nangis, tapi ngenyot jempol. Kalau kebetulan umi denger suara kenyotannya, umi bangun dan menukar jempolnya dengan putting susu, alhamdulillah berhasil. Kalau nggak denger, dan kebetulan lagi capek banget, faris sukses ngenyot sampai pagi, tanpa diganggu (.
Jempol dan telunjuk direkatkan pake isolasi. Beberapa menit pertama berhasil, tapi Alhamdulillah, faris diberi kemampuan oleh Allah untuk melepaskannya, padahal usianya belum ada 4 bulan. Jadilah ia mendapatkan jempolnya bebas untuk dikenyot lagi.
Menutupi tangan dan badan faris dengan kain panjang. Faris jadi sibuk melepaskan diri dari kainnya, sehingga lupa untuk ngenyot jempol. Cara ini lumayan sebagai permainan edukatif bagi faris, bagaimana ia bisa keluar dari tutupan kain, dan mendapatkan tangannya kembali. Semacam problem solving gitu deh
Teether. Menjelang 4 bulan, Faris mulai suka memasukkan barang apapun kemulutnya, untuk kemudian digigitnya. Mulai saat itu umi kepikiran untuk memberinya teether. Awalnya abi khawatir kalau teether itu malah akan dijadikan faris pengganti empeng, dalam artian dikenyot, bukannya digigit. Alhamdulillah nggak sampai sehari, Faris sudah bisa menggunakan teether sebagaimana mestinya.
Demikian perjalanan panjang melepaskan faris dari kebiasaan ngenyot jempol. Mana yang paling efektif, kami tidak bisa menjamin, yang jelas, ketika sudah aktif menggigit semua benda yang masuk mulut, faris mulai jarang ngenyot jempol. Mungkin sudah merasakan sakitnya jempolnya digigit dengan gusinya.

Tumbuh Gigi

Bismillahirrohmanirrohim
Faris mulai hobi memasukkan benda kedalam mulut dan menggigitnya sejak usia 4 bulan. Saat itu banyak air liur yang keluar, dan badan faris juga terasa agak hangat / sumeng. Abi Umi mengira faris sudah mau tumbuh gigi, karena berdasarkan artikel yang umi baca, hal2 diatas adalah tanda-tanda bayi akan tumbuh gigi.
Untuk membantu meringankan gatal digusi faris, sekaligus untuk merangsang tumbuhnya gigi, Abi membelikan faris Teether. Itu lho, mainan yang bahannya dari karet, yang fungsinya untuk digigit-gigit. Teether yang didapatkan faris warnanya biru kehijauan, bentuknya oval, dengan dua tekstur permukaan. Bergerigi dan bergelombang.
Awalnya faris sempat bingung, buat apa benda itu? Tapi setelah diajari dan dibantu abi umi, faris bisa memainkannya sendiri. Mulanya umi yang pegang teethernya, faris tinggal menggigit-gigit saja. Lama-lama faris bisa megang sendiri, dan asik menggigitinya.
Hampir 2 bulan usia teether faris, tapi belum satupun gigi yang muncul. Faris mulai bosan, dan menggunakan benda apa saja untuk digigitnya, kala gusi terasa gatal. Kadang bola, selimut, handuk, jilbab umi, tangan abi, kabel, sendok, gelas, piring, bahkan HP pun nggak lepas dari gigitan faris.
Abi umi mulai mencari2 teether yang lain, akhirnya didapatkanlah teether yang baru, yang di dalamnya berisi air, dan dibagian yang lain ada mainan krincingannya. Faris menyukainya, karena bisa sambil mainan yang menimbulkan bunyi yang menarik.
Alhamdulillah, nggak sampai satu bulan, sudah terlihat putih2 di gusi bawah faris. Tanggal 10 Juni 2008, saat usia faris 6 bulan 10 hari, tumbuhlah gigi pertama faris. Semakin hari makin terlihat jelas gigi faris, seminggu lebih umi menanti tumbuhnya gigi di samping gigi pertama faris, yang ditunggu nggak kunjung dating. Hingga akhirnya, suatu siang umi memeriksa gusi atas faris, ternyata eh ternyata, gigi kedua faris bakalnya tumbuh di gusi atas.
Tanggal 24 Juni tumbuhlah gigi faris yang kedua, di gusi atas. Umi sempat heran juga, karena biasanya kan anak tumbuh gigi itu sepasang-sepasang, atas semua atau bawah semua. Setelah Tanya sana sini, akhirnya hilanglah kekhawatiran umi, kan memang setiap manusia itu individu yang unik, jadi nggak ada yang sama persis.
Tanggal 12 Juli gigi ketiga faris tumbuh, disusul kemudian gigi keempat pada tanggal 15 Juli. Alhamdulillah, disaat usia faris 7,5 bulan, Allah telah menganugerahkan 4 buah gigi.