Keluarga Sakinah

Mari Bersama-sama Kita Wujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rohmah

19 Mei 2008

Jatuh, Gubrak......

Bismillahirrohmanirrohim
Seperti biasa, menjelang tidur malam aku dipijitin abi, nenen ke umi, guling ke kanan, guling kiri, baru akhirnya tidur.
2 jam lebih Umi menemaniku tidur, kebetulan hari itu aku nggak begitu capek, jadi tidurku agak tenang. Padahal, biasanya kalau tidur aku muter ke sana kemari, hingga seluruh kasur kujelajahi, sampai-sampai abi dan umi harus mengalah, pindah posisi.
Menjelang tengah malam, umi keluar kamar, menengok abi yang masih di depan computer. Setelah beberapa saat di luar, tiba-tiba listrik mati, abi dan umi tetap diluar, karena merasa posisiku aman, sebelumnya abi dah menaruh guling di tepi tempat tidur.
Aku bangun, tidak mendapati siapapun di sampingku, mana gelap lagi. Akhirnya aku membalikkan tubuhku, nggak tau berapa kali, yang jelas tiba-tiba aku sudah mendarat di lantai. Terdengar suara gedebug, disusul Aku menangis keras, umi langsung loncat, mencariku dalam gelapnya malam. Ditemukannya aku telungkup di lantai. Umi langsung mengggendongku, menimang2, sambil menangis. Alhamdulillah aku nggak papa, sebentar kemudian diam, dinenenin umi, lalu tidur lagi.
Semoga peristiwa ini bisa diambil hikmahnya, abi umi jadi semakin waspada dalam menjagaku, karena aku sudah banyak sekali bergerak, dan akupun bisa lebih berhati-hati dalam memilih tempat untuk mendarat :)

My First Swimming

Bismillahirrohmanirrohim
Sejak membaca artikel yang berjudul " BERENANG BIKIN IQ TINGGI", abi dan umi sudah nggak sabar mau mengajakku berenang. Memang, saat di dalam kandungan, abi dan umi sering mengajakku berenang, tapi sejak aku lahir, aku belum pernah diajak berenang.
Hari Sabtu adalah hari yang ditunggu2, karena selain abi libur, biasanya kolam renang masih sepi, tidak seperti hari minggu, yang rame dari pagi sampai sore hari.
Jadilah 17 mei ini jadi hari pertama aku nyemplung ke kolam renang. Hiiiiiii dingin….. ya iyalah, aku merasa kedinginan, orang biasanya aku mandi pake air hangat yang agak2 panas.
Awalnya aku sempat mau menangis, untungnya ada umi dan abi yang setia menemaniku. Umi memeluk erat tubuhku, untuk selanjutnya dengan pelan-pelan, aku mulai dibasahi dengan air, mulai dari kaki, tangan, badan, hingga akhirnya seluruh tubuhku basah dengan air kolam.
Setelah beradaptasi sebentar dan mulai nyaman, aku mulai ngoceh, dengan memainkan ludah di mulutku. Pelajaranpun dimulai, Abi memegangi kepalaku, umi memegangi kakiku, secara pelan2 umi melepaskan pegangannya, tapi kakiku belum bisa mengambang. Setelah dicoba berkali-kali, akhirnya kakiku bisa mengambang, tapi kepalaku masih tetap ditopang oleh abi.
Tak terasa, sudah setengah jam lebih aku di dalam air, berhubung hari mulai panas, dan seluruh badanku mulai biru karena kedinginan, kami mengakhiri acara renang kami. Umi langsung melepas pakaianku, dan membalur tubuhku dengan minyak telon, ganti baju, nenen, terus tidur deh.
Pengalaman pertama yang tak kan terlupakan, abi berjanji untuk melanjutkan pelajaran renang minggu depan. Semoga dikabulkan oleh Allah ya.

18 Mei 2008

Pijat Bayi

Bismillahirrohmanirrohim
Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari piat bayi, diantaranya :
Jarang sakit
Nafsu makan meningkat
Tidur teratur
Lincah
Membantu merangsang kekebalan tubuh
Membantu menghilangkan kolik, masuk angin dan susah buang air besar
Menenangkan dan mengurangi nyeri pada bayi
Meningkatkan daya srap nutrisi ke dalam tuuhnya
Meningkatkan hubungan kekeluargaan bayi dengan orang tuanya (ibu atau ayah yang memijat)
Begitu banyaknya manfaat yang bisa diambil dari pijat bayi, sehingga tidak mengherankan jika belakangan ini banyak ibu-ibu yang berbondong-bondong mendatangi kelas pijat bayi.
Pijat bayi bisa dilakukan 1 - 2 kali sehari, dengan waktu 20 - 30 menit. Lakukan setelah bayi mandi, tapi jangan memaksakan diri maupun bayi. Buat suasana yang hangat, baik ruangan maupun psikisnya. Jangan paksa bayi untuk dipijat saat ia sudah mengantuk atau rewel, buat acara pijat bayi sesuatu yang menyenangkan kedua belah pihak.
Berikut ini langkah - langkah pijat bayi :
Baringkan si kecil telentang. Mulailah memijat salah satu kaki, memusatkan pijatan pada bagian atas dan tumitnya. Lalu pijat jari kakinya dengan memutar-mutarnya menggunakan telunjuk dan ibu jari. Ulangi untuk kaki yang lain.
Mulailah dari paha bagian atas, tarik tungkainya kea rah bawah dengan gerakan "tangan di atas tangan" dengan lembut, agar pergelangan kaki dan telapak kaki bisa ikut dipijat. Ulangi pada tungkai kaki yang lain. Sesudah selesai, pegang kedua tungkai kakinya di bagian pergelangan dan dengan lembut melakukan gerakan seperti "naik sepeda" beberapa kali, tekukkan satu tungkai saat Anda memperkuat tungkai kaki yang lain.
Tepukkan kakinya hingga lutut bergerak kea rah luar. Gunakan tangan kanan untuk menarik kaki kanannya kea rah pusar. Biarkan posisi itu saat memijat belakang paha serta pantat dengan tangan kiri selama 30 detik. Pegang pergelangan kakinya, goyang tungkainya dengan posisi lurus. Ulangi untuk kaki yang lain. Lakukan beberapa kali gerakan "naik sepeda". Pegang tumitnya dengan satu tangan tangan dan dorong kedua tungkai kea rah perutnya sehingga pantatnya terangkat. Pijat dasar tulang ekornya selama 20 detik.
Goyangkan tungkai kakinya, lalu letakkan tangan Anda di atas perutnya, hingga Anda merasa perutnya rileks. Setelah itu, gunakan tangan Anda yang rileks, pijat dengan gerakan melingkar searah jarum jam. Ulangi beberapa kali, kemudian usap perutnya dengan gerakan menyamping, dan tangan Anda bergerak di antara tulang rusuk dan pinggulnya.
Letakkan kedua tangan Anda di atas dadanya. Usap pundaknya dengan gerakan ke atas kearah luar beberapa kali. Usap dada bagian tengah, menyamping kea rah luar. Ulangi beberapa kali, lalu tangkupkan telapak tangan Anda dan tepuk-tepuklah dengan pelan bagian atas dan sisi kanan dan kiri dada si kecil.
Pijat terus bagian dada dengan kedua tangan, ke atas dan ke arah luar di atas pundak dan turun ke lengan, tarik dengan lembut kedua lengannya kearah bawah melewati telapak tangan Anda, sepanjang sisi tubuhnya.
Saat ia rileks, rentangkan lengannya kea rah luar, bersisian sejajar dengan pundaknya.
Sesudah menggoyang-goyangkan lengannya, angkat kedua lengannya ke atas kepala, tapi jangan memaksanya.
Baringkan si kecil tengkurap, dada dan bahu ditopang bantal. Berikan usapan yang lama dan kuat, dan biarkan tangan Anda rileks memijat dari atas ke bawah bergantian, kea rah tulang ekor beberapa kali. Lalu, tangkupkan kedua tangan dan tepu-tepuuklah punggungnya, pundaknya, lalu kea rah tulang ekornya. Usap punggungnya hingga ke tungkai, dari pinggul hingga kaki, dan tariklah tungkai dan kakinya dengan telapak tangan.
Saat bayi bisa bertumpu pada lengan, Anda bisa memijat dada dan sekitar pundak, menarik lengannya ke bawah sehinga merapat ke kedua sisi tubuhnya. Saat ia bisa mengangkat dada dalam posisi ini, Anda bisa membantunya melakukan gerakan ini dengan menarik kedua lengannya dari pundak hingga ke pergelangan tangan. Ulangi beberapa kali agar lengannya bisa turun di samping pinggulnya.
Akhiri sesi pemijatan dengan mendudukkan si kecil di atas pangkuan dan memijat kepalanya. Mulailah dengan menggunakan ujung-ujung jari kemudian ke seluruh tangan. Lanjutkan selama satu menit atau lebih dan kemudian topang dadanya dengan satu tangan dan gunakan tangan yang lain untuk memijat bagian belakang leher dan pundaknya.
Demikian tahapan-tahapan pijat bayi, awalnya memang terasa repot, tapi lama kelamaan akan menjadi terbiasa, apalagi mengingat manfaatnya, pasti ibu-ibu akan semakin bersemangat menerapkannya ke bayi Anda.

Tangis Bayi

Bismillahirrohmanirrohim
Apabila bayi menangis, itu berarti dia membutuhkan pertolongan Anda. Bayi menangis karena membutuhkan sesuatu, mereka tidak akan berhenti menangis sampai ia mendapatkan apa yang mereka buthkan atau terlalu lelah untuk menangis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika seorang ibu memberikan reaksi yang cepat atas tangisan bayi, maka tangisan bayi akan cepat reda.
Mengapa Bayi Menangis?
Lapar
Segera susui bayi anda ketika ia menunjukkan tanda-tanda lapar ( mencari-cari atau menolehkan kepala kepada benda yang menyentuh pipinya, mengisap tangannya, rewel, dsb). Pada awal-awal kehidupannya, lambung bayi masih sangat kecil, sehingga hanya cukup untuk menampung sedikit makanan. Makanya, kadang bayi sudah lapar lagi, meski kita merasa baru saja selesai menyusuinya.
Beberapa bayi yang lapar menjadi sangat rewel dan tidak bisa ditenangkan atau diasuh seperti biasanya.
Kesepian
Apabila bayi anda menjadi tenang dan tetap tenang setelah Anda menggendongnya, itu berarti ia merindukan anda. Kebutuhan bayi akan kedekatan dengan orang tuanya adalah nyata. Anda tidak akan memanjakan bayi hanya dengan menggendongnya ketika ia membutuhkannya.
Kepanasan atau kedinginan
Rasakan punggung atau perut bayi untuk memeriksa apakah bayi anda kepanasan atau kedinginan. Sesuaikan pakaian bayi supaya bayi anda merasa nyaman. Berikan pakaian kepada bayi seperti apa anda berpakaian, atau satu lapis lebih tebal supaya hangat.
Mendapatkan terlalu banyak rangsangan
Terlalu banyak orang yang lalu lalang atau berbicara pada bayi pada suat waktu akan menyebabkan bayi terlalu lelah. Berikan waktu pada bayi untuk merasa tenang dan damai. Menaruh bayi anda dalam ruangan yang temaram akan membantu bayi menjadi lebih tenang.
Terkejut
Bayi terkadang bergerak tiba-tiba, terkejut, lalu menangis. Melilitkan selimut dengan aman di sekeliling tubuh dan menggendongnya dengan mantap dapat menenangkan bayi anda.
Popok basah
Beberapa bayi mungkin tidak merasa risih saat popoknya basah, tapi pada umumnya, bayi akan segera menangis sesaat setelah popoknya basah, baik karena kencing ataupun pup.
Rasa sakit
Kadang bayi merasa sakit, hanya karena ada suatu benda kecil di tubuhnya, periksalah, mungkin ada peniti, label baju, serpihan kayu, atau bahkan semut di tubuhnya.
Mengantuk
Kalau bayi sudah mulai menguap, dan menggosok-gosok matanya, berarti ia sudah mengantuk. Beberapa bayi sedikit rewel saat mengantuk.
Perangai
Bayi yang lebih sensitif, lebih bersemangat, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri, umumnya lebih sering menangis dan tangisannya lebih keras.

Bahasa Bayi

Bismillahirrohmanirrohim
Tangisan bayi adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh orang tua, yang istrinya sedang mengandung. Karena, pada umumnya, tangisan bayi adalah awal mula kehidupannya di muka bumi ini, di luar rahim sang bunda. Akan menjadi resah dan gelisahlah seorang ayah yang menungguinya istrinya menjalani persalinan, sebelum terdengar suara tangisan bayi.
Sebaliknya, tangis bayi akan berubah menjadi sesuatu yang sangat menakutkan, atau bahkan menjengkelkan, mana kala orang tua atau pengasuh tidak berhasil menenangkan bayi yang sedang menangis. Orang tua baru tertutama, cenderung sulit memahami keinginan bayi, karena kurangnya pengalaman.
Bingung, takut, merasa bersalah, kesal, dan sebagainya sebenarnya tidak perlu terjadi, jika kita mengetahui, apa sebenarnya yang bayi kita inginkan. Sebenarnya bayi menangis itu menyampaikan sesuatu kepada kita, bahwa dia merasakan sesuatu. Akan tetapi, jika kita tidak kunjung memenuhi kebutuhannya, penyampaian itu akan berubah menjadi kemarahan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli di Amerika, bahasa bayi diseluruh dunia ini sama. Nggak peduli apapun warna kulitnya, atau bahasa apapun yang digunakan lingkungannya.
Demikian ini bahasa bayi, yang didapatkan dari hasil penelitian bayi-bayi dari berbagai Negara:
1. Neh………..neh… Bayi merasa lapar
2. Owh……. Bayi mengantuk
3. Heh …….. Bayi merasa tidak nyaman, baik itu karena posisi yang salah, udara yang membuat nggak nyaman, risih, dsb
4. Eir……(Lowing gas) Coba Bantu bayi untuk bersendawa
5. Eh………(burp) Bayi merasa mulas, mau BAB
Bahasa ini umumnya digunakan bayi di minggu-minggu pertama kehidupannya. Setelah lama berinteraksi dengan lingkungannya, bayi akan mulai mempelajari bahasa yang digunakan disekitarnya.
Dengan memahami bahasa bayi, semoga ayah dan ibu tidak perlu stress karena nggak bisa menenangkan tangisan bayi lagi. Anak kita adalah Anugrah terindah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang harus kita jaga, rawat, sayangi, cintai, dan didik sebaik-baiknya.